Senin, 11 Maret 2013

my opinion about film "Innocence of muslim"

From my mind.... Peneki (Wajo), 26 September 2012) at my sweet room pagi ini, suhu udara sangat dingin.... membangunkanku dari tidurku untuk segera bergegas untuk melaksanakan sholat subuh. Setelah terdengar suara mama dan menunjukkanku pekerjaan yaitu membuat jus wortel. Katanya minum jus wortel itu menyehatkan dan memperindah kulit, heheheh... but ini bukan inti dari tulisan ini.... intinya adalah,,,,,,, tedeng-tedeng : pas saya masuk kamar, terlihat ada buku di rak buku, dan mata saya tertuju pada satu buku dengan judul 40 masalah agama III. Dalam pikiran saya, buku ini pasti milik ayah saya. Terus saya buka daftar isinya dan mataku tertuju pada bab yang membahas “memfilmkan Nabi” wow, langsung saya mengingat kejadian yang akhir-akhir ini terjadi di berbagai belahan dunia khususnya negara-negara islam yang mengecam pembuatan film “Innocence of Muslim” oleh seorang sutradara dari Amerika termasuk Indonesia itu sendiri. Wow, film ini sangat menggemparkan dunia dan membuat masyarakat muslim beraksi dan memprotes hal tersebut. Bagaimana tidak, seorang nabi yang sangat kami muliakan sebagai seorang muslim dihina dengan menggambarkannya dalam sebuah film yang berjudul “innocence of muslim”, dan paling menyakitkan bagi hati seorang muslim, nabi Muhammad digambarkan sebagai tokoh yang tidak baik seperti melakukan pembunuhan dan seks bebas. Hal ini tentu sangat berbanding terbalik dengan Nabi Muhammad SAW. Terkait dengan buku yang saya temukan dan baca,,, dalam buku ini menjelaskan tentang larangan memfilmkan Nabi-Nabi. Berbagai hadist yang intinya menyerukan bahwa memfilmkan Nabi sama halnya dengan yang pertama : berbohong, karena apa yang digambarkan sangat berbeda dengan nabi yang sebenarnya, tidak ada di dunia ini yang sama dengan Nabi Muhammad SAW, kedua : sama halnya memperolok-olok dan mempermainkan Nabi, mengapa demikian karena dalam film terkadang digambarkan seorang Nabi yang melakukan hal yang dapat ditertawakan, sementara hal tersebut sama saja mempermainkan Nabi dan Agama kita... Satu hal yang harus kita ketahui bahwa, tidak ada yang bisa menggambarkan Nabi, karena Nabi Muhammad tidak pernah meninggalkan fotonya, jadi tidak ada yang tau perawakan Nabi seperti apa. Syeitan saja pada masa itu tidak sanggup bergaya mementaskan dirinya seperti Nabi Muhammad, jadi bagi orang yang mengentaskan Nabi adalah orang yang lebih jahat dari syeitan, syeitan yang paling jahat saja tidak sanggup, jadi yang mementaskan dirinya seperti Rasulullah lebih jahat dari syeitan, Naudzubillah...